1.
Latar belakang
Pangan merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia
setiap saat, baik kuantitas maupun kualitas, aman, bergizi dan terjangkau daya
beli masyarakat. Kekurangan pangan tidak hanya dapat menimbulkan dampak sosial,
ekonomi, bahkan juga dapat mengancam keamanan sosial. Oleh karena itu, untuk
mengatasi kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan pangan masyarakat,
perlu dilakukan persamaan persepsi.
Ketersediaan pangan adalah ketersediaan pangan
secara fisik di suatu wilayah dari segala sumber, baik itu produksi pangan
domestik, perdagangan pangan dan bantuan pangan. Ketersediaan pangan ditentukan
oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdagangan pangan melalui mekanisme
pasar di wilayah tersebut, stok yang dimiliki oleh pedagang dan cadangan
pemerintah serta bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi lainnya. Pangan
meliputi produk serealia, kacang-kacangan, minyak nabati, sayur-sayuran,
buah-buahan, rempah, gula dan produk hewani.
A.
SISTEM PANGAN DAN GIZI
Keterkaitan
gizi dengan berbagai faktor seperti pertanian, sosial, ekonomi, dan budaya maka
perbaikan gizi masyarakat dilakukan dengan pendekatan sistem yang lazim. Suatu
sistem adalah serangkaian komponen atau unsur yang saling terkait menuju suatu
tujuan yang sama. Contoh : Tubuh manusia merupakan suatu sistem dengan
komponen-komponen jaringan, organ-organ, saraf, pembuluh darah, dan sebagainya
dengan tujuan menjaga keseimbangan fungsi tubuh.
Sistem
pangan dan gizi mempunyai tujuan meningkatkan dan mempertahankan status gizi
masyarakat dalam keadaan optimal. Sistem pangan dan gizi mempunyai empat
komponen,yaitu:
1) Penyediaan pangan
Upaya
mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai dengan
penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan yang cukup diperoleh melalui
produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian dalam menghasilkan bahan
makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan. Agar produksi pangan dapat
dimanfaatkan setinggi-tingginya perlu diberikan perlakuan pascapanen
sebaik-baiknya.
Tujuan utama
perlakuan pascapanen adalah menyiapkan hasil panen agar tahan disimpan untuk
waktu jangka panjang tanpa mengalami kerusakan terlalu banyak dan dapat dipasarkan
dalam kondisi baik. Dalam kenyataan perlakuan pascapanen pangan di Indonesia
belum dapat dikatakan memuaskan.
Banyak bahan
pangan yang terbuang mubazir karena perlakuan yang kurang baik dalam berbagai
tahap penanganan pascapanen. Kekurangan produksi pangan bila ada dipenuhi
melalui impor, sedangkan terhadap kelebihan produksi dilakukan ekspor pangan.
Impor dan ekspor pangan dilakukan melalui upaya perdagangan.
2) Distribusi pangan
Agar sampai
kepada masyarakat luas dalam keadaan baik, distribusi pangan perlu
memperhatikan aspek transportasi, penyimpanan, pengolahan, pengemasan, dan
pemasaran. Tujuannya adalah agar pangan yang disediakan sampai di masyarakat
secara merata, dalam keadaan baik, tidak banyak terbuang dan dengan harga yang
dapat dijangkau.
3) Konsumsi makanan
Konsumsi
makanan oleh masyarakat atau oleh keluarga bergantung pada jumlah dan jenis
pangan yang dibeli, pemasakan, distribusi dalam keluarga, dan kebiasaan makan
secara perorangan. Hal ini bergantung pula pada pendapatan, agama, adat istiadat,
dan pendidikan masyarakat bersangkutan.
4) Utilisasi atau penggunaan makanan
Penggunaan
makanan oleh tubuh bergantung pada pencernaan dan penyerapan serta metabolisme
zat gizi. Hal ini bergantung pada kebersihan lingkungan dan ada tidaknya
penyakit yang berpengaruh terhadap penggunaan zat-zat gizi oleh tubuh. Tujuan
akhir dari konsumsi dan penggunaan baik makanan oleh tubuh adalah tercapainya
status gizi tubuh yang optimal.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah Kekurangan pangan dapat mempengaruhi kadar
gizi suatu daerah seperti halnya gizi buruk, busung lapar dan lain – lain,
serta adanya keterkaitan antara sistem pangan dan gizi dengan berbagai faktor,
misal: pertanian, sosial, ekonomi, budaya. Terdapat pula komponen-komponen di dalam sistem pangan
dan gizi.
SUMBER:
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.